Senin, 26 Maret 2018

Teman Sejati - Mocca

Kau yang kini dilanda patah hati
Jangan takut aku ada disini
Menemanimu...

Menemanimu...
Sudahlah lupakan saja
Semua yang telah terjadi pada hari ini
Sudahlah relakan saja
Akan datang waktunya untuk yang baru

Sudahlah biarkan saja
Kau akan bertemu yang terbaik dalam hidupmu
Sudahlah lepaskan saja
Hanya waktu yang akan menjawabnya

Kau yang kini dilanda patah hati
Jangan sedih aku ada disini
Teman sejati tidak akan pergi
Jangan takut aku ada disini
Menemanimu... 

Menemanimu... selalu
Sudahlah lupakan saja
Semua yang telah terjadi pada hari ini
Sudahlah relakan saja
Akan datang waktunya untuk yang baru

Kau yang kini dilanda patah hati
Jangan sedih kamu tidak sendiri
Teman sejati tidak akan pergi
Jangan takut aku ada disini
Menemanimu... 

Menemanimu...
Kau yang kini dilanda patah hati
Jangan sedih kamu tak sendiri
Teman sejati tidak akan pergi
Jangan takut aku ada disini
Menemanimu... 

Menemanimu...
Kau yang kini dilanda patah hati
Jangan sedih kamu tidak sendiri
Teman sejati tidak akan pergi
Jangan takut aku ada disini
Menemanimu... 

Menemanimu...
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)

Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)

Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)

Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)

Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)
Selalu (selalu)

Teman sejati tidak akan pergi
Teman sejati tidak akan pergi
Teman sejati tidak akan pergi.....

BELUM PUNAH - FIERSA BESARI

Tanpa sengaja ku dengar lagu
Ku sukaanmu sewaktu dulu
Deras cerita membanjiriku
Tentang caramu lukis tawaku

Kau yang menuntun
Aku yang menuntut

Kisah kita sangat indah
Hingga perlahan berubah
Kau yang terlalu penengalah
Hadapiku yang pemarah

Kadang kurasa bersalah
Kenapa dulu berpisah
Kini kau telah menikah
Namun rasa belum punah

Selalu ada satu orang yang
Teristimewa tak tergantikan
Ku hanya rindu kita yang dulu
Tidak bermaksud curi hatimu

Kau telah dengannya
Aku pun juga sama

Kisah kita sangat indah
Hingga perlahan berubah
Kau yang terlalu pengalah
Hadapiku yang pemarah

Kadang kurasa bersalah
Kenapa dulu berpisah
Kini kau telah menikah
Tinggalkan hati yang patah

Memaksaku untuk pasrah
Meski rasa belum punah

Selasa, 21 Februari 2017

Angin Pujaan Hujan - Payung Teduh

Datang dari mimpi semalam
Bulan bundar bermandikan sejuta cahaya
Di langit yang merah, ranum seperti anggur
Wajahmu membuai mimpiku..

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara....

Uh lara.....

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara...

Sang pujaan tak juga datang
Angin berhembus bercabang
Rinduku berbuah lara uh lara
Uh lara uh lara uuh berbuah lara...

Uh lara....

Pulang - Float

Dan lalu...
Rasa itu tak mungkin lagi kini
Tersimpan di hati
Bawa aku pulang
Bersamamu


Dan lalu...
Air mata tak mungkin lagi kini
Bicara tentang rasa
Bawa aku pulang
Segera...

Jelajahi waktu
Ke tempat berteduh hati kala biru

Dan lalu...
Sekitarku tak mungkin lagi kini
Meringankan lara
Bawa aku pulang
Segera

Dan lalu...
O, langkahku tak lagi jauh kini
Memudar biruku
Jangan lagi pulang
Jangan lagi datang
Jangan lagi pulang, rindu
Pergi jauh!


Dan lalu...
Dan lalu...

Di Atas Kapal Kertas - Banda Neira


Bersembunyi di balik tirai
Memandang jalan
Gadis kecil ingin ke luar
Menantang alam

Tapi di sana hujan
Tiada berkesudahan
Tapi di sana hujan turun membasahi semua sudut kota

Hapus tiap jejak jalan pulang

Berangkat di atas kapal kertas
Menggantungkan haluan
Menambal, menyulam, menghindari karam
Berangkat di atas kapal kertas
Bersandar ke layarnya
Di antara suka, di antara duka

Bersembunyi ia di dalam
Mengintai ruang
Gadis kecil merangkai kapal
Melipat jarak

Tapi di sana hujan
Tiada berkesudahan
Tapi di sana hujan turun membasahi semua sudut kota
Hapus tiap jejak jalan pulang

Berangkat di atas kapal kertas
Menggantungkan haluan
Menambal, menyulam, menghindari karam
Berangkat di atas kapal kertas
Bersandar ke layarnya
Di antara suka, di antara duka

April - Fiersa Besari

Coba tanya hatimu sekali lagi
Sebelum engkau benar-benar pergi
Masihkah ada aku di dalamnya
Karna hatiku masih menyimpanmu

Kisah kita memang baru sebentar
Namun kesan terukir sangat indah
Ku memang bukan manusia sempurna
Tapi tak pernah berhenti berharap

Membuatmu tersenyum
Walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku

Saat kau teralu rapuh
Pundak siapa yang tersandar
Tangan siapa yang tak melepas
Ku yakin aku...

Bahkan saat kau memilih
Untuk meninggalkan aku
Tak pernah lelah menanti
Karna ku yakin akan kembali....

Ada engkau dalam setiap doaku
Sungguh aku rindu berbagi tawa
Kini kita tidak lagi menyapa
Biarlah dari kejauhan

Melihatmu tersenyum
Walau tak pernah berbalas
Bahagiamu juga bahagiaku

Saat kau teralu rapuh
Pundak siapa yang tersandar
Tangan siapa yang tak melepas
Ku yakin aku....

Bahkan saat kau memilih
Untuk meninggalkan aku
Tak pernah lelah menanti
Meskipun engkau tak akan kembali...


Masih berharap . . .
Kau akan kembali. . .